Metodologi Tafsir Gender: Telaah Kritis Pemikiran Husein Muhammad

The Methodology of Gender Interpretation: A Critical Study of Husein Muhammad's Thought

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi sekaligus mengkritisi metodologi penafsiran yang digunakanusein Muhammad dalam menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan perempuan. Kajian ini merupakan kajian pustaka, yaitu melalui penelusuran terhadap karya-karya Husein. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa metodologi penafsiran Husein tidak bisa diterapkan kepada al-Qur’an. Ia tidak terlepas dari pengaruh paham sekular-liberal Barat, karena ia berpandangan bahwa al-Qur’an tidak dapat dilepaskan dari ruang sejarah masyarakat Arab abad ke 7. Asbabunnuzul serta periode makiyah dan madaniyah dari penurunan ayat adalah bukti bahwa al-Qur’an diarahkan untuk masyarakat Arab pada waktu itu. Dengan demikian, metode yang dipakainya adalah historical crtical method yang berlandaskan hermeneutika. Metode tersebut ia elaborasikan ke dalam empat metode; metode tafsir berbasis maqāsid, metode analisas aspek sosio historis, metode analisis bahasa dan metode kajian aspek kausalitas. Hasil penafsiran yang dituju Husein melalui empat metode tersebut adalah melahirkan pemahaman ayat sesuai dengan konsep “gender equality”. Metode tersebut tidak bisa diterapkan untuk menafsirkan al-Qur’an karena kelahirannya untuk mengkaji bibel yang bermasalah dalam hal otentisitasnya sebagai wahyu. Selain itu, penafsiran al-Qur’an yang dilakukan para Ulama sejak generasi awal juga tidak didasarkan kepada jenis kelamin tertentu, melainkan didasarkan kepada petunjuk wahyu yang diajarkan sejak zaman Rasulllah shallallāhu ‘alaihi wasallām.